Jumat, 02 Mei 2025

LAB 3 Failover Distance & Check Gateway Option

 Failover Distance & Check Gateway Option



Failover adalah sistem proteksi untuk menjaga apabila link utama terganggu, secara otomatis akan memfungsikan jalur cadangan (link kedua, link ketiga dst). Dari gambar dapat dilihat bahwa ketika PC1 mau menuju PC3 maka dia memiliki dua jalur. Dalam hal ini akan dibuat jalur priortas lewat R2. Jika sewaktu waktu R2 down maka dia akan berpindah ke link cadangan yakni R4


Task : 

Konfigurasi static route untuk rute utama (main-link) kita tentukan pada R2 dan rute alternatif (backup-link) R4 menggunakan parameter distance (backup-link) dan opsi check-gateway (main-link).

Oke kita melanjutkan dari topologi yang kedua.

Configure : 
R3 

1. Konfigurasi ip route pada R3. Kita cek terlebih dahulu ip route.




2. Perhatikan bahwa jalur yang melalui R4 kita gunakan distance 2 melalui ip address 192.168.34.2 dan kita jadikan menjadi jalur backup. Sedangkan untuk jalur utama kita jadikan via R2.
disini kita ubah distance nya menjadi 2.



sedikit penjelasan : Faileover
* Nilai distance yang membedakan routing entry jika distance entry yang sama. mana jalur utama atau backup.
Distance 0 - 255 :
    0 = dynamic route
    255 = mengabaikan suatu routing
1 - 254 == distance            default 1, 20, 110, 120 dst.

distance yang lebih kecil yang diutamakan jika ada 8 isp kita cukup menambahkan check gateway ping 7. Interval pengecekan setiap 10 detik, dinyatakan unreachabel dalam 2x rto atau sekitar 20s.

* Check gateway semua link yang prioritasnya tertinggi.
Protocol yang digunakan ada dua :
    - ping = (default) recursive next hop
    - arp = terkoneksi langsung (tidak bisa kirim paket langsung)


3. Selanjutnya tambahkan cek gateway ping untuk mengetahui gateway tersebut reachable atau tidak. Check gateway ping kita gunakan sesuai ISP yang ada, misal jika isp yang kita gunakan ada 5 isp maka kita akan melakukan check gateway ping terhadap 4 isp tersebut. Nah kemudian mekanisme interval pengecekan gateway setiap 10 detik. Jika interface tidak aktif mekanisme pengecekan nya setiap 20 detik atau 2 kali rto.



4. Langkah selanjutnya adalah mematikan atau mendisable interface pada R2. Dalam hal ini interface yang mengarah ke R3 adalah interface ether2.



5. Kita tunggu interval 20 detik pada R3 sehingga pindah tabel routing ke R4.
Kemudian coba kita ping dan trace pada PC3 ke PC1.

bisa dilihat disini bahwa hasil dari trace juga sudah terlihat dia sudah berpindah jalur ke R4.


6. Pastikan juga cek ip route pada R3. Bisa dilihat disini juga rute nya sudah berubah jalur ke R4.



7. Jika kita enable kembali interface pada R2 maktu yang dibutuhkan sekitar 10 detik karena di fungsikan sebagai jalur utama dan akan lebih cepat. Jadi main link lebih cepat dari pada jalur backup link.


Verifikasi kembali tabel routing pada R3. disini kita tunggu selama 10 detik. Kemudian kita cek.


Disini dapat dilihat bahwa R3 kembali melalui R2 atau link utama.


8. Untuk lebih memastikan bisa kita trace lagi dari PC3 ke PC1.


disini dapat dilihat bahwa dia sudah berpindah jalur ke R2.


Kesimpulan : 

Failover adalah sistem proteksi untuk menjaga apabila link utama terganggu, secara otomatis akan memfungsikan jalur cadangan (link kedua, link ketiga dst). Nilai distance yang membedakan routing entry yang sama maka dia akan memilih jalur utama atau backup. Disini perangkat tidak perlu kita cek kadang disisi interface tujuan yang tidak aktif. Jadi distance dan check gateway ping merupakan persyaratan mutlak failover.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAB 8. OSPF Multi Area

 OSPF Multi Area 1.