Kamis, 06 Februari 2025

DHCP LEASE MANAGEMENT

 Static ARP


DHCP Lease Management adalah mekanisme yang digunakan oleh Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) untuk mengelola peminjaman (lease) alamat IP kepada perangkat dalam jaringan. DHCP server memberikan alamat IP kepada klien dalam jangka waktu tertentu yang disebut lease time. Setelah lease time habis, klien harus memperbarui atau meminta alamat IP baru agar tetap dapat terhubung ke jaringan.

Static ARP (Address Resolution Protocol) adalah teknik dalam jaringan di mana entri ARP (pemetaan antara alamat IP dan alamat MAC) dikonfigurasi secara manual dan bersifat tetap. Dengan Static ARP, administrator jaringan dapat mencegah spoofing atau manipulasi ARP karena hanya perangkat yang memiliki entri ARP yang telah ditentukan yang dapat berkomunikasi di jaringan.

Hubungan Keduanya:
  • DHCP Lease Management berfokus pada pemberian dan pengelolaan alamat IP secara dinamis.
  • Static ARP digunakan untuk memastikan keamanan dengan mengikat alamat IP tertentu ke alamat MAC secara permanen.
Static ARP bisa digunakan bersama dengan DHCP untuk meningkatkan keamanan jaringan, misalnya dengan menetapkan daftar perangkat yang diizinkan menggunakan jaringan.




1. Berikan identitas pada router mikrotik kita, kemudian cek ip address apakah sudah mendapatkan ip dan lakukan ping koneksi.




2. Berikan ip address untuk ether2 dan ether3 sesuaikan ip dengan topologi.



3. Selanjutnya kita tambahkan dhcp server untuk ether2 dan ether3.







4. Ubah nama server dhcp, contoh nya di sini kita ubah dhcp1 menjadi server1 dan dhcp2 menjadi server2. Kemudian cek apakah nama nya sudah berubah.




5. Selanjutnya kita beralih ke PC1 dan PC2, kita akan merequest ip melalui dhcp supaya otomatis mendapatkan ip.






6. Kita lakukan pengecekan daftar dhcp-server lease pada mikrotik kita. Setelah kedua PC sudah merequest ip secara dhcp.


bisa kita lihat di sini sudah ada dua daftar request ip dhcp yang flags nya D = dynamic.


7. Selanjutnya kita akan buat menjadi static.


nah bisa kita lihat flagsnya sudah hilang itu artinya kita sudah merubah menjadi static.


8. Selanjutnya kita akan mengaktifkan ADD-ARP pada dhcp-server.




9. Lakukan konfigurasi untuk menambahkan add-arp supaya aktif.


bisa kita lihat pada add-arp nya sudah menjadi yes. 


10. Selanjutnya kita akan menambahkan reply-only pada interface ethernet di ARP nya, reply-only itu artinya dia hanya bisa nge reply ke yang kita inginkan.




11. Lakukan konfigurasi untuk menambahkan reply-only untuk ether2 dan ether3.


bisa kita lihat ARP nya sudah menjadi reply-only.


12. Selanjutnya kita akan uji coba pada PC client setelah kita buat reply-only pada router. Nah sebelum itu coba kita ping 37.37.37.1 PC1 dan 38.38.38.1 pada PC2




bisa kita lihat disini kita masih bisa ping karna kita mendapatkan ip melalui dhcp.


13. Selanjutnya bagaimana arp reply-only itu bisa bekerja, nah kita harus memasukkan ip secara manual. 
Pada tahap ini kita hapus terlebih dahulu ip kedua pc yang sudah kita dapat melalui dhcp.






14. Selanjutnya kita tambahkan ip secara manual pada kedua PC. Kemudian pada PC1 ping ke 37.37.37.1 dan PC2 ping ke 38.38.38.1.




bisa dilihat disini akan RTO karena kita sudah buat sistem pada router bahwa PC client tidak boleh mengubah ip.


15. Selanjutnya coba kita ubah lagi ip nya menggunakan dhcp. Kemudian kita lakukan ping.




maka di sini akan reply karena reply-only nya bekerja pada ip yang kita inginkan.



16. Selanjutnya kita akan coba ubah address pada dhcp-server lease.



17. Ubah address nya menjadi 37.37.37.37 atau sesuai keinginan kita. Jika sudah kita ubah cek pada dhcp-server leasenya.









bisa kita lihat address nya sudah berubah, artinya hanya address inilah yang bisa ngeping ke ip ether2 atau 37.37.37.1.



18. Selanjutnya nah sebagai contoh jikalau client hanya menginginkan ip tertentu untuk laptop/komputer tetap itu saja jangan diubah ubah ubah. 
kita akan uji coba pada PC clent request ip menggunakan dhcp, maka ketika kita request secara dhcp ip pc akan bertambah otomatis sesuai yang kita ubah pada dhcp-server lease dan itu adalah ip yang kita tentukan untuk si client.




19. Selanjutnya kita akan uji coba mematikan pc dan menyalakan nya kembali. Secara logika ketika komputer dimatikan dan dinyalakan kembali ip pada komputer akan berubah.






nah bisa kita lihat ipnya tetap sama dan tidak berubah karena kita sudah menentukan ip tertentu untuk client dan juga hanya ip inilah yang bisa ping ke ip ether2 37.37.37.1












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAB 8. OSPF Multi Area

 OSPF Multi Area 1.